Insane
KUMPULAN SYAIR CINTA | SYAIR KAHLIL GIBRAN | SYAIR JALALUDIN RUMI | SYAIR CINTA KAMU
  • SYAIR CINTA 1
  • SYAIR CINTA 2


  • KUMPULAN SYAIR CINTA KARYA JALALUDIN RUMI
  • ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
    [1]
    Cinta mengubah kepahitan menjadi manis tanah dan tembaga menjadi emas yang keruh menjadi jernih si pesakitan menjadi sembuh penjara menjadi taman derita menjadi nikmat kekerasan menjadi kasih sayang
    [2]
    Cintalah yang telah melunakkan besi mencairkan batu membangkitkan yang mati meniupkan kehidupan pada jasad tak bernyawa mengangkat hamba menjadi sang majikan
    [3]
    Cinta bagaikan sayap dengannya manusia terbang di angkasa menggerakkan ikan menuju jala sang nelayan menghantar si kaya meraih bintang di langit ketujuh Cinta berjalan di gunung maka gunungpun bergoyang menari
    [4]
    Cinta itu kekayaan sejati takkan bersatu dengannya singgasana raja dan sultan siapa yang telah mencicipi takkan ada lagi anggur yang melebihi Cinta adalah raja diraja kekuasaan rajapun bersujud di hadapannya sultan dan khalifah menjadi budaknya
    [5]
    Cinta bagaikan penyakit tanpa obat setiap penderita meminta ditambahkan penderitaannya dengan suka cita mereka berharap kepedihan dan derita dilipatgandakan Takkan ada minuman di dunia yang manisnya melebihi racun ini Takkan ada lagi kesehatan di dunia yang lebih baik dari penyakit ini Cinta memanglah penyakit tetapi, penyakit yang menyembuhkan semua penyakit siapa saja yang pernah mengidapnya takkan pernah lagi menderita penyakit lain
    [6]
    Cinta adalah warisan Sang Adam sedangkan kecerdikan itu barang dagangan syetan tempat si cerdik dan bijaksana bersandar pada jiwa dan akalnya Cinta berarti penyerahan dri karena akal bagaikan seorang perenang yang terkadang sampai ke tepian sering juga tenggelam di tengah jalan Tak sebanding dengan Cinta ini ibarat bahtera Nuh yang terselamatkan

    Tidak setiap kita berhak dicintai karena syarat dicintai adalah akhlak dan keutamaan namun ambil bagianmu sebagai pecinta dan nikmatillah Jika dirimu tidak menjadi yang dicintai maka jadilah yang mencintai Puasa Membakar Hijab Rasa manis yang tersembunyi, Ditemukan di dalam perut yang kosong ini! Ketika perut kecapi telah terisi, ia tidak dapat berdendang, Baik dengan nada rendah ataupun tinggi. Jika otak dan perutmu terbakar karena puasa, Api mereka akan terus mengeluarkan ratapan dari dalam dadamu. Melalui api itu, setiap waktu kau akan membakar seratus hijab. Dan kau akan mendaki seribu derajat di atas jalan serta dalam hasratmu. Disebabkan Ridha-Nya Jika saja bukan karena keridhaan-Mu, Apa yang dapat dilakukan oleh manusia yang seperti debu ini dengan Cinta-Mu? Letak Kebenaran Kebenaran sepenuhnya bersemayam di dalam hakekat, Tapi orang dungu mencarinya di dalam kenampakan. Rahasia yang Tak Terungkap Apapun yang kau dengar dan katakan (tentang Cinta), Itu semua hanyalah kulit. Sebab, inti dari Cinta adalah sebuah rahasia yang tak terungkapkan. Pernyataan Cinta Bila tak kunyatakan keindahan- Mu dalam kata, Kusimpan kasih-Mu dalam dada. Bila kucium harum mawar tanpa cinta-Mu, Segera saja bagai duri bakarlah aku. Meskipun aku diam tenang bagai ikan, Tapi aku gelisah pula bagai ombak dalam lautan Kau yang telah menutup rapat bibirku, Tariklah misaiku ke dekat-Mu. Apakah maksud-Mu? Mana kutahu? Aku hanya tahu bahwa aku siap dalam iringan ini selalu. Kukunyah lagi mamahan kepedihan mengenangmu, Bagai unta memahah biak makanannya, Dan bagai unta yang geram mulutku berbusa. Meskipun aku tinggal tersembunyi dan tidak bicara, Di hadirat Kasih aku jelas dan nyata. Aku bagai benih di bawah tanah, Aku menanti tanda musim semi. Hingga tanpa nafasku sendiri aku dapat bernafas wangi, Dan tanpa kepalaku sendiri aku dapat membelai kepala lagi. Hati Bersih Melihat Tuhan Setiap orang melihat Yang Tak Terlihat dalam persemayaman hatinya. Dan penglihatan itu bergantung pada seberapakah ia menggosok hati tersebut. Bagi siapa yang menggosoknya hingga kilap, maka bentuk-bentuk Yang Tak Terlihat semakin nyata baginya. Kesucian Hati Di manapun, jalan untuk mencapai kesucian hati ialah melalui kerendahan hati. Maka dia akan sampai pada jawaban “Ya” dalam pertanyaan Bukankah Aku Tuhanmu? Memahami Makna Seperti bentuk dalam sebuah cermin, kuikuti Wajah itu. Tuhan menampakkan dan menyembunyikan sifat-sifat- Nya. Tatkala Tuhan tertawa, maka akupun tertawa. Dan manakala Tuhan gelisah, maka gelisahlah aku. Maka katakana tentang Diri-Mu, ya Tuhan. Agar segala makna terpahami, sebab mutiara-mutiara makna yang telah aku rentangkan di atas kalung pembicaraan berasal dari Lautan-Mu. Tuhan Hadir dalam Tiap Gerak Tuhan berada dimana-mana. Ia juga hadir dalam tiap gerak. Namun Tuhan tidak bisa ditunjuk dengan ini dan itu. Sebab wajah-Nya terpantul dalam keseluruhan ruang. Walaupun sebenarnya Tuhan itu mengatasi ruang. Lihatlah yang Terdalam Jangan kau seperti iblis, Hanya melihat air dan lumpur ketika memandang Adam. Lihatlah di balik lumpur, Beratus-ratus ribu taman yang indah! Keterasingan di Dunia Mengapa hati begitu terasing dalam dua dunia? Itu disebabkan Tuhan Yang Tanpa Ruang, Kita lemparkan menjadi terbatasi ruang. Ia berkata, “Siapa itu berada di pintu?” Aku berkata, “Hamba sahaya Paduka.” Ia berkata, “Kenapa kau ke mari?” Aku berkata, “Untuk menyampaikan hormat padamu, Gusti. ” Ia berkata, “Berapa lama kau bisa bertahan?” Aku berkata, “Sampai ada panggilan.” Aku pun menyatakan cinta, aku mengambil sumpah Bahwa demi cinta aku telah kehilangan kekuasaan. Ia berkata, “Hakim menuntut saksi kalau ada pernyataan.” Aku berkata, “Air mata adalah saksiku, pucatnya wajahku adalah buktiku. ” Ia berkata, “Saksi tidak sah, matamu juling.” Aku berkata, “Karena wibawa keadilanMu mataku terbebas dari dosa. ” Syair religius di atas adalah cuplikan dari salah satu puisi karya penyair sufi terbesar dari Persia, Jalaluddin Rumi. Kebesaran Rumi terletak pada kedalaman ilmu dan kemampuan mengungkapkan perasaannya ke dalam bahasa yang indah. Karena kedalaman ilmunya itu, puisi-puisi Rumi juga dikenal mempunyai kedalaman makna. Dua hal itulah –kedalaman makna dan keindahan bahasa– yang menyebabkan puisi-puisi Rumi sulit tertandingi oleh penyair sufi sebelum maupun sesudahnya. ***

    Aku mati sebagai mineral dan menjelma sebagai tumbuhan, aku mati sebagai tumbuhan dan lahir kembali sebagai binatang. Aku mati sebagai binatang dan kini manusia. Kenapa aku harus takut? Maut tidak pernah mengurangi sesuatu dari diriku. Sekali lagi, aku masih harus mati sebagai manusia, dan lahir di alam para malaikat. Bahkan setelah menjelma sebagai malaikat, aku masih harus mati lagi; Karena, kecuali Tuhan, tidak ada sesuatu yang kekal abadi. Setelah kelahiranku sebagai malaikat, aku masih akan menjelma lagi dalam bentuk yang tak kupahami. Ah, biarkan diriku lenyap, memasuki kekosongan, kasunyataan Karena hanya dalam kasunyataan itu terdengar nyanyian mulia; “Kepada Nya, kita semua akan kembali” ***

    Apa Yang mesti Ku lakukan Apa yang mesti kulakukan, O Muslim? Aku tak mengenal diriku sendiri Aku bukan Kristen, bukan Yahudi, bukan Gabar, bukan Muslim Aku bukan dari Timur, bukan dari Barat, bukan dari darat, bukan dari laut, Aku bukan dari alam, bukan dari langit berputar, Aku bukan dari tanah, bukan dari air, bukan dari udara, bukan dari api, Aku bukan dari cahaya, bukan dari debu, bukan dari wujud dan bukan dari hal Aku bukan dari India, bukan dari Cina, bukan dari Bulgaria, bukan dari Saqsin, Aku bukan dari Kerajaan Iraq, bukan dari negeri Korazan. Aku bukan dari dunia ini ataupun dari akhirat, bukan dari Sorga ataupun Neraka Aku bukan dari Adam, bukan dari Hawa, bukan dari Firdaus bukan dari Rizwan Tempatku adalah Tanpa tempat, jejakku adalah tak berjejak Ini bukan raga dan jiwa, sebab aku milik jiwa Kekasih Telah ku buang anggapan ganda, kulihat dua dunia ini esa Esa yang kucari, Esa yang kutahu, Esa yang kulihat, Esa yang ku panggil Ia yang pertama, Ia yang terakhir, Ia yang lahir, Ia yang bathin Tidak ada yang kuketahui kecuali : “Ya Hu” dan “Ya man Hu” Aku mabok oleh piala Cinta, dua dunia lewat tanpa kutahu Aku tak berbuat apa pun kecuali mabok gila-gilaan Kalau sekali saja aku semenit tanpa Kau, Saat itu aku pasti menyesali hidupku Jika sekali di dunia ini aku pernah sejenak senyum, Aku akan merambah dua dunia, aku akan menari jaya sepanjang masa, aku begitu mabok di dunia ini, Tak ada yang bisa kukisahkan lagi, kecuali tentang mabok dan gila-gilaan.
    HTML Comment Box is loading comments...
    ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
    Copyright © L4net.jw.lt ™
    POWERED BY XTGEM.COM
    1 : 2 : 2 : 7747